Halaman

LONG LIFE KRETO TARUNG

LONG LIFE KRETO TARUNG

Senin, 21 Januari 2013

KARBU GAMBOT DI MESIN STANDART

Salah satu item yang lagi ngetren untuk diganti dalam modifikasi adalah karbuartor. Banyak anak muda yang mengganti karbu standarnya dengan karbu segedhe gaban, padahal mesinnya masih standar alias tidak dikorek.

Katanya sih, selain penampilan terdongkrak, performa motor juga akan bertambah. Tapi benarkah itu ?
Saya jadi teringat dengan pelajaran Mekanika Fluida waktu sekolah dulu. Di jelaskan bahwa “Dengan debit yang sama, aliran sebuah fluida akan lebih cepat saat melewati penampang yang lebih kecil, demikian juga sebaliknya”

Dari gambar di atas, kecepatan aliran fluida V1 lebih besar dibandingkan V2. Sedangkan Pakdhe Bernoulli mengatakan “Semakin cepat aliran sebuah fluida, maka tekanan tegak lurusnya akan semakin kecil”. Jadi pada gambar diatas, tekanan P1 lebih kecil dari tekanan P2. Hukum Bernoulli itulah yang dijadikan dasar kerja karburator.
Sekarang, mari kita lihat gambar skema karburator sederhana di bawah. Maap kalo gambarnya jelek.

Perlu diperhatikan bahwa “Debit aliran gas terjadi karena adanya daya hisap dari ruang silinder (pada 4 tak) atau carter (pada mesin 2 tak) piston ketika piston bergerak”.
Jadi pada sebuah mesin debit fluida tidak berubah selama tidak dilakukan modifikasi pada mesin itu.
OK, sekarang membahas kerja karburator. Saat skep terangkat, maka pada venturi akan terjadi aliran gas karena usapan dari piston. Karena di dalam venturi ada aliran udara, maka sesuai Hukum Bernoulli tekanan di ruang venturi akan lebih kecil dari pada tekanan di dalam mangkuk karburator . Adanya perbedaan tekanan itulah yang menyebabkan bensin terhisap naik. Karena spuyer berupa lubang kecil, sementara bensin yang mengalir bertekanan maka spuyer akan bekerja seperti nosel yang akan mengabutkan bensin. Semakin besar perbedaan tekanan, maka semburan bensin dari spuyer akan semakin halus, yang berakibat pengabutan akan lebih sempurna.
Sekarang, kalo karbu diganti segedhe gaban, apa yang terjadi ? Karena daya hisap piston tetap, maka dengan venturi yang lebih besar aliran udara yang melewati venturi akan semakin lambat. Akibatnya tekanan tegak lurusnya juga akan semakin kecil yang berarti perbedaan tekanan antara mangkuk dan venturi juga menjadi lebih kecil. Pancaran bensin yang keluar dari spuyer juga akan lebih lemah (diperparah lagi jika karbu gede juga pake spuyer gede). Dan seperti spray gun untuk ngecat, jika lubang noselnya besar dan tekanan kompresornya kecil maka semburan cairan akan menjadi “kasar” sehingga pengkabutan akan tidak sempurna. Ujung-ujungnya komposisi campuran gas dan bensin akan kacau.
Kesimpulan saya, penggantian karbu super gambot pada mesin standar justru banyak kerugiannya. Itu hanya analisa berdasarkan teori yang saya ketahui. Tapi berdasarkan yang pernah saya coba, jika pembesarannya tidak terlalu extrim (naik 2mm) memang ada sedikit peningkatan tenaga, atau hanya karena sugesti ya ?.

4 komentar:

  1. Gini mas" saya punya karbu pwk 28 panom blec seris terus saya pasangin d motor jupiter z setandar,nah yang saya ingin tayakan ap si keutunganya dan kerugianaya mohon jawabanya?

    BalasHapus
  2. Mas MX saya kan setandart kalau di pasangin karburator RX king plus filter gimana apa yang terjadi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa DiCoba,Gan
      Menurut Saya Sih, Pasti Banyak Perbedaan Nya,Jelas Jauh Lebih Responsif,"Dengan Catatan, Setelan Nya PAS" , Soalnya Di Beberapa Jenis Mesin Motor Karburator ( VACUM ) Agak Susah Kalau Pakai Filter, Biasanya Nahan Banget,Saran Saya Sih,Coba Aja Saringan Filternya (KertasNya) Di Robek Sedikit,Supaya Suplai Angin jadi Lebih Lancar 😀🙏

      Hapus